Selasa, 17 Januari 2012

E - LEARNING


Definisi e-learning sendiri sangat banyak. Akan tetapi, salah satu definisi yang mudah dipamahami dan diterima banyak kalangan adalah definisi dari Darin E. Hartley (2001 dalam Romi, 2008) yang menyatakan:

E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa e-learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi khususnya jaringan komputer, termasuk internet dan intranet. Dengan demikian penggunaan blog untuk mendukung pembelajaran siswa di kelas (klasikal) termasuk juga dalam kategori e-learning.
Pada tulisan ini penggunaan blog e-learning bukan untuk menggantikan pembelajaran secara klasikal tetapi justru mendukungnya. Hal ini berdasarkan laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bernard (2004 dalam pembelajaran, 2010) yang melakukan studi perbandingan hasil pembelajaran dengan e-learning dan pembelajaran klasikal menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran dengan e-learning sama dengan pembelajaran klasikal. Oleh karena itu, jika pembelajaran klasikal didukung dengan e-learning, maka tentunya akan saling melengkapi dan menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.
Sebelumnya kita bahas dulu tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran klasikal serta kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan e-learning. Dengan memahami masing-masing kelebihan dan kekurangan kita bisa saling memperkuat kelebihan atau keuntungan serta melengkapi dan menutupi kekurangan agar pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih baik dan bermutu.
Pembelajaran secara klasikal atau tatap muka di kelas mempunyai kelebihan dan kekurangan (Imron, 2009; Putu, 2008). Kelebihan pembelajaran klasikal adalah sebagai berikut:
1. Tatap muka dan komunikasi langsung dengan guru.
2. Materi dijelaskan oleh presentasi langsung guru yang bersangkutan.
3. Membantu pengembangan kecerdasan sosial.
4. Pembentukan sikap dalam pengawasan guru.
5. Penugasan terbimbing secara intensif.
6. Evaluasi pembelajaran diketahui hanya oleh siswa yang bersangkutan.
7. Keberadaan guru menjadikan proses belajar lebih terjamin.

Sedangkan kekurangan pembelajaran secara tatap muka atau klasikal adalah sebagai berikut:
1. Boros biaya operasional.
2. Memerlukan waktu khusus.
3. Penayangan gambar dan video mengurangi waktu presentasi/ceramah guru.

Menggunakan e-learning mempunyai banyak keuntungan dan kekurangan (Romi, 2008; Imron, 2009; Warto, 2007; ePembelajaran, 2010; Putu, 2008). Keuntungan atau kelebihan pembelajaran dengan e-learning antara lain adalah:
1. Menghemat waktu proses belajar mengajar.
2. Menghemat biaya perjalanan guru dan siswa.
3. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, dan buku-buku).
4. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
5. Melatih pembelajaran lebih mandiri dalam mendapatan ilmu pengetahuan, membangun kepercayaan diri, mendorong sikap tanggung jawab dalam belajar.
6. Materi bisa diekplorasi dari berbagai sumber yang ada di internet.
7. Media pembelajaran bisa berbentuk teks, gambar, video, dan audio.
8. Pembelajar (siswa) dapat belajar kapan saja dan dimana saja asalkan ada akses internet.
9. Siswa dapat memilih materi pembelajaran sesuai level pengetahuan dan ketertarikannya.
10. Penyampaian dan pengumpulan tugas bisa dilakukan online.
11. Penyampaian administrasi pembelajaran (misalnya silabus, RPP, referensi, jadwal, dan nilai) secara online.
12. Fleksibilitas untuk bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan guru secara langsung tapi dalam tempat yang berbeda dengan forum chatting.
13. Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas.
14. Pengembangan keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas siswa lainnya.

Adapun kekurangan yang sering ditemui dalam penggunaan e-learning adalah sebagai berikut:
1. Siswa yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan tertinggal dalam pembelajaran.
2. Tidak cocok untuk siswa yang menyukai belajar secara berkelompok.
3. Siswa dapat merasa terisolasi dan bermasalah dalam interaksi sosial.
4. Kurang bisa membentuk kemampuan afektif dan psikomotorik.
5. Siswa tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
6. Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi.
7. Beberapa mata pelajaran bisa saja sulit untuk direalisasikan dalam bentuk e-learning.
8. Siswa harus menyediakan waktu untuk mempelajari cara penggunaan e-learning sehingga dapat menambah beban belajarnya
9. Siswa yang tidak familier dengan struktur dan model e-learning akan tertinggal dari teman sekelasnya
10. Tidak mendukung komunikasi dengan cepat bila siswa mengalami kesulitan karena tidak adanya jadwal khusus.
11. Evaluasi bisa dikerjakan dengan bantuan orang lain.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengkombinasikan pembelajaran klasikal dan e-learning agar bisa saling mendukung antara lain adalah:
1. Pembelajaran klasikal dilakukan hanya untuk materi-materi pokok.
2. Materi pendalaman dan pengayaan dilakukan dengan e-learning.
3. Pengumpulan tugas-tugas dilakukan secara online untuk menghemat kertas.
4. Tugas-tugas individu boleh dikerjakan di rumah atau dimana saja (tidak harus di kelas).
5. Tugas atau belajar kelompok dan diskusi kelompok/kelas tetap diadakan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan afektif serta psikomotorik.
6. Penyampaian administrasi pembelajaran (misalnya silabus, RPP, referensi, jadwal, nilai) secara online.
7. Evaluasi atau ujian tetap dilakukan di kelas (tidak online) untuk menjaga obyektifitas jawaban siswa.
8. Guru membimbing siswa baik dalam pembelajaran klasikal maupun penggunaan e-learning.
9. Komunikasi atau forum diskusi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa selain bisa dilakukan langsung di kelas juga bisa dilakukan dengan handphone (SMS dan telepon), grup Facebook (share, komentar, dan chatting), komentar di blog e-learning, komentar/chatting di shoutbox chat, Yahoo (email atau Yahoo Messenger).
10. Sekolah menyediakan jaringan internet yang handal dan aksesnya cepat.

Mengapa menggunakan blog e-learning? Bukannya lebih bagus e-learning berbasis web? Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa menggunakan blog e-learning:
1. Banyak layanan yang menyediakan hosting blog gratis, misalnya wordpress, blogdetik, blogger, dan blogspot sehingga guru atau sekolah tidak harus mengeluarkan biaya yang besar.
2. Mudah dalam mengoperasikan dan memanage blog sehingga penulis/guru tidak harus menguasai bahasa pemograman.
3. Interaksi dengan pembaca/siswa tinggi. Pembaca bisa berinteraksi dengan penulis melalui komentar di blog atau sarana interaksi lainnya yang ditaruh pada blog, misalnya shoutbox chat.

Konten dan materi yang sebaiknya ada dalam blog e-learning (adaptasi dari Romi, 2008) untuk mendukung pembelajaran klasikal antara lain adalah:
1. Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jadwal pelajaran, dan jadwal ujian.
2. Tugas-tugas, nilai tugas, dan nilai ujian.
3. Profil dan kontak guru.
4. Modul-modul teks digital atau e-book, misalnya e-book Buku Sekolah Elektronik (BSE).
5. Materi-materi pelajaran digital berbentuk gambar, video, tutorial, dan animasi.
6. Soal-soal latihan ujian atau contoh-contoh soal ujian sebelumnya.
7. Sumber dan link referensi dari situs-situs ilmu pengetahuan yang dibutuhkan siswa untuk pendalaman dan pengayaan materi serta pengerjaan tugas.
8. Forum diskusi online, misalnya dengan email, YM, Facebook, dan shoutbox chat.

Dengan mengkombinasikan pembelajaran klasikal dan e-learning diharapkan siswa dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cepat, lebih mandiri, dan bertanggung jawab. Pemanfaatan cyber-education harus dilakukan dengan maksimal agar Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju. Ke depan, bangsa Indonesia harus menjadi salah satu penemu dan pengembang teknologi, bukan hanya sebagai pengguna saja, semoga.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Definisi 
Sistem Manusia –Mesin yang terpadu, guna menyediakan informasi yang mendukung proses, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Komponen Sistem Informasi 
·      Hardware
Digunakan untuk melaksanakan kegiatan Input → Proses → Output
·      Software
Program komputer yang dijalankan pada hardware :
-          Systems software
-          Application software
·      Database
Software aplikasi khusus yang dibangun untuk mengorganisasikan data dan informasi pada proses operasi suatu organisasi.
·      Infrastructure
Peralatan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat keras yang terpisah, seperti :
-          Peralatan telekomunikasi
-          Jaringan (network)
-          Internet
·      People (manusia) → user
·      Prosedur
Aturan untuk mengembangkan dan menggunakan sistem informasi.
·      Model
Abstarksi dari kenyataan. Semua model didasarkan pada asumsi. Seperti : kondisi pasar dan legal restriction. Asumsi harus bersifat konsisten.
Jenis – Jenis Model :
1.       Model naratif, seperti gamabaran verbal dari karakteristik model, tujuan, sumber daya, feature.
2.       Model  fisik, seperti prototipe, contoh (tiruan).
3.       Model skematik, seperti graph dan flowcharts, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD).
4.       Model matematik,  seperti persamaan dan relasi.

Tipe Sistem Informasi 
·      Level Strategi
-          Eexecutive Support System (ESS)
·      Level Manajemen
-          Management  Information System (MIS)
-          Decision Support System (DSS)
·      Level Knowledge
-          Knowledge Work Stations (KWS)
-          Office Automation Systems (OAS)
·      Level Operasional
-          Transaction Processing Systems (TPS)



WIRELESS, 4G DAN WIMAX


Wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat mata dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet. Sehingga untuk sekarang inipun banyak berkembang wireless advanced diantaranya 4G , EVDO dan Wimax.

SEJARAH
Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
§  Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
§  Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
§  Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Disini akan dibahas mengenai beberapa teknologi yang masuk kedalam kategori Wireless Advance :
1.      EVDO
EVDO, juga dikenal dengan EV-DO, 1xEvDO dan 1xEV-DO merupakan sebuah standard pada wireless broadband berkecepatan tinggi. EVDO adalah singkatan dari "Evolution, Data Only" atau "Evolution, Data optimized". Istilah resminya dikeluarkan oleh Assosiasi Industri Telekomunikasi yaitu CDMA2000, merupakan interface data berkecepatan tinggi pada media udara. EVDO satu dari dua macam standar utama wireless Generasi ke-3 atau 3G. adapun standart yang lainnya adalah W-CDMA.
3G desain untuk meningkatkan kecepatan data maupun voice dengan memanfaatkan jaringan telepon seluler yang telah ada. Dimana, kendala utama untuk menerapkan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi adalah minimnya bandwidth, atau range frekuensi yang dapat dipakai. Dengan banyaknya frekuensi radio yang dapat ditekan/dirampingkan pada gelombang FM, maka tidak terlalu banyak data yang bisa memnfaatkan bandwidt tersebut. EVDO yang mengembangkan teknologi yang dikembangkan oleh Qualcomm dapat memecahkan masalah ini.
1.1  Cara kerja EVDO
CDMA, Coded Division Multiple Access, menggunakan metode matematis untuk dapat melewatkan multiple wireless devices untuk mengirim data secara bersamaan pada frekuensi yang sama. Setiap perangkat, seperti telepon seluler, ditandai dengan tanda unik matematis. Tanda Unik tersebut diterapkan pada sinyal asli dan dikirim sebagai sinyal modified. Penerima juga menerapkan invers tanda matematika dari sinyal kirim untuk mendapatkan sinyal asli.
Jaringan Nirkabel dulunya memanfaatkan sebuah penghalang antara pengirim dan penerima, seperti kebanyakan telepon tradisional. EVDO, sebagai penggantinya mengadopsi pendekatan yang sama untuk internet. IP, Internet Protocol, memecah data pada pada pecahan kecil yang kemudian disebut paket. Tiap paket dikirim secara independen terhadap Paket yang lain. Tentu hal ini akan mengirit bandwidth yang memungkinkan dipakai oleh perangkat lain; ketika tak ada percakapan telepon pastinya juga tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim. atau ketika sebuah web site diakses, tidak akan ada bandwidth yang dipakai sampai site tersebut mulai mengirim web pages.
Secara teori EVDO mampu melewatkan 2.4 megabits per second. Tentu saja ini lebih cepat dari DSL dan broadband cable yang ada. Pada sebuah video conference di Amerika, yang digunakan oleh seseorang yang berada di dalam kendaraan pada kecepatan 60 mil/jam (90km/jam), sedangkan pada demo yang lain sebuah telepon dicoba dari sebuah bullet train yang bergerak melebihi 150 mil/jam (240 km/jam).
Kelebihan EVDO dibandingkan CDMA biasa, tentu lebih mengirit spektrum frekuensi dari regulator dan amat mahal pastinya, menurunkan biaya pengembangan dan memanfaatkan jaringan baru. Di Amerika EVDO dipakai oleh Verizon dan Sprint, di Korea juga digunakan. Saat artikel ini dibuat EVDO tidak terlalu berpengaruh di pasar Eropa dan sebagian besar Asia karena di wilayah tersebut telah memilih 3G sebagai pilihan mereka. Namun Demikian di Indonesia telah ada beberapa operator yang memakai teknologi EVDO.
EVDO bukan lagi hal baru bagi pengguna internet broadband CDMA di Indonesia, sudah banyak operator CDMA  yang mengembangkan dan menyediakan layanan EVDO. Tetapi tidak semua daerah di Indonesia terjangkau oleh sinyal EVDO, untuk itu pengguna Internet memerlukan memasang Antena Penguat Sinyal EVDO jika diperlukan.
2.      4G (4 Generation)
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologitelepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond".
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
Jaringan akses generasi ke-3 (3G) seperti WCDMA dan cdma2000 memiliki struktur jaringan yang kompleks dan perlu melibatkan banyak protokol untuk meng-cover seluruh sistemnya. Oleh sebab itu, jaringan akses generasi ke-4 (4G) diharapkan memiliki struktur yang  lebih sederhana yang seluruhnya berbasis pada internet protocol (all-IP). Dengan berbasis pada IP, seluruh lalu lintas paket dalam jaringan akses dan jaringan backbone adalah seragam, tanpa perlu mengkonversikan satu protokol ke protokol lainnya.
Sebagian besar jaringan 3G pada dasarnya dibangun di atas jaringan selular circuit-switched, dimana mereka  memiliki  gerbang (gateways) sendiri untuk menterjemahkan paket-paket IP dari jaringan backbone. Jaringan 3G juga mempunyai protokol dan interface sendiri-sendiri dalam berkomunikasi sesamanya. Ini menjadi masalah tersendiri dalam hal interoperability. Oleh sebab itu, untuk mengatasi berbagai masalah ini, jaringan 4G dirancang sebagai sebuah jaringan all-IP yang berbasis packet switched seperti halnya jaringan backbone berbasis IP seperti intranet (LAN, WLAN) dan internet.



Dalam rancangan pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda. Pertama adalah jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah sistem yang inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan 4G disini mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang telah ada. Model interworking akan mengintegrasikan jaringan-jaringan selular, jaringan nirkabel metropolitan (wireless metropolitan area networks - WMANs),  jaringan nirkabel lokal (local wireless local area networks -WLANs), dan jaringan nirkable personal (wireless personal area networks - WPANs). Model interworking ini meng-cover skenario jaringan  masa depan yang terintegrasi dimana setiap orang dapat mengakses jaringan kapan saja (anytime), dari mana saja  (anywhere), dan dengan cara apa saja (anyway)

v  4G Revolusioner (4G – R)
WLAN IEEE 802.11 adalah sistem yang telah mencapai throughput sampai dengan 54Mbps akan tetapi masih terbatas pada area layanan yang hanya mencapai beberapa ratus meter saja (200 – 300 meter). Dilain pihak, jaringan selular saat ini (seperti cdma2000 1x EV-DO) dapat mengcover layanan sejauh beberapa kilometer, akan tetapi throughput sel nya  hanya mencapai 2Mbps. Berdasarkan hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa 4G-R sangat esensial untuk mengembangkan sistem yang inovatif yang memiliki throughput yang tinggi dan jangkauan layanan yang lebar.
Sistem baru 4G yang inovatif ini menggunakan teknik-teknik yang berbeda dari pendahulunya, seperti penggunaan  orthogonal frequency division multiplexing/multiple access (OFDM/OFDMA) dan antenna dengan sistem multiple input multiple output (MIMO).  Untuk mendukung berbagai kondisi, seperti  mobilitas pengguna, baik yang  bergerak dengan kecepatan tinggi (mobile) atau pun yang berkecepatan rendah (nomadic), jenis trafik (data atau suara), atau batasan cakupan (cellcentre/boundary), maka dikembangkanlah teknik-teknik yang mengkombinasikan beberapa akses jamak (hybrid multiple access).
Kandidat teknologi 4G-R yang paling kuat adalah teknologi jaringan yang berbasis pada standard IEEE 802.16 dan ETSI/HIPERMAN, yang dikenal dengan jaringan WiMAX. Standar jaringan ini terus dikembangkan, dari yang paling awal 802.16 yang hanya mendukung topologi akses point-to-multipoint  line of sight (PMP - LOS), 802.16d yang mendukung topologi mesh non line of sight (mesh-NLOS), 802.16e yang mendukung mobilitas, hingga yang terakhir yang masih berjalan, 802.16j yang mendukung relay bergerak multi hop (multihop mobile relay-MMR) dan 802.16m advance air interface yang memungkinkan rate data 100Mb/s untuk aplikasi bergerak (mobile application) dan 1Gb/s untuk aplikasi tetap (fixed application) sesuai dengan persyaratan IMT-Advanced. Pengembangan jaringan 4G inovatif ini, terutama dalam lapisan Medium Acces Control (MAC layer – L2) dan lapisan fisik (PHY layer – L1).
v  4G Evolusioner (4G – E)
Berbeda dengan teknologi 4G-R, teknologi yang di usung oleh 4G-E merupakan pengembangan  dari teknologi berbasis 3G – Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) yang telah diimplementasikan oleh the Third Generation Partnership Project (3GPP) dan dikenal dengan nama 3GPP Long Term Evolution (LTE). LTE diperkenalkan sebagai standard 3GPP Release 8. Pada awal pengembangannya LTE dinyatakan sebagai bentuk peningkatan teknologi 3G atau pre-4G karena hanya merupakan pengembangan dari UMTS. Selain itu dengan spesifikasi peak rates 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink, LTE jelas tidak memenuhi kriteri teknologi 4G yang ditetapkan ITU-IMT Advanced.
Menyikapi hal tersebut, dalam workshop yang diadakan di China bulan April 2008, 3GPP/3GPP2 berkomitmen untuk meningkatkan spesifikasi LTE untuk memenuhi kriteria 4G. Peningkatan spesifikasi ini dikenal dengan LTE-Advanced (LTE-A). Selain memenuhi peak rates 1 Gbps, peningkatan spesifikasi juga dilakukan pada elemen Radio Access Network (RAN) dan Radio Access Control (RAC) untuk meningkatkan performance jaringan. Standard resmi LTE-A ditetapkan dalam 3GPP Release 10, dan diharapkan akan diluncurkan pada kuartal ketiga 2010.
Sementara standard air interface untuk teknologi 4G-R masih terus dalam pengembangan,  demikian juga halnya untuk standard compliances dan conformances melalui WiMAX forum. Dilain pihak peluang 4G-E sangat terbuka untuk dipasarkan, terutama oleh operator incumbent, melalui pre-4G LTE atau paling tidak dengan mengimplementasikan standard 3GPP Release 5 dan Release 6 yang dikenal dengan nama IP Multimedia Subystem (IMS).

v  IP- Media Subsystem (IMS)
Standard IP-Media Subsystem (IMS) dapat menjembatani sekaligus mengkonvergensikan berbagai teknologi jaringan, sehingga operator incumbent dengan teknologi GSM/GPRS/EDGE, UMTS/3G, maupun tradisional PSTN dapat untuk bermigrasi dan memberikan layanan 4G dengan interoperability antar sistem yang terjamin. Arsitektur umum IMS dapat dilihat pada gambar berikut.

Arsitektur IMS dengan Interoperability Antar Sistem (sumber: TEKELEC)
IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah sebuah framework baru di bidang telekomunikasi. Pada awalnya IMS dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk mendukung layanan telekomunikasi berbasis IP. IMS diperkenalkan pertama kali oleh 3GPP melalui dua fase pengembangan (release 5 dan release 6) untuk jaringan UMTS. Dilain pihak sebuah framework IP multimedia lain juga diluncurkan oleh 3GPP2 sebagai the Multi Media Domain (MMD)  untuk  jaringan 3G CDMA2000. Pada akhirnya framework ini diharmonisasikan (bukan digabungkan lho) dengan IMS, menjadi apa yang berlaku saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem (IMS) ini mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP (VoIP) dan layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS  dari 3GPP/3GPP2 ini diadopsi sepenuhnya oleh badan standard ETSI menjadi ETSI/TISPAN.
Dari sisi pengguna,  IMS memungkinkan layanan komunikasi person-to-person dan person-to-content dengan berbagai mode komunikasi, meliputi suara, teks, gambar dan video,  atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol.
Dari sisi operator, IMS memberikan satu kemajuan penting pada konsep arsitektur layering dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai aplikasi. Ini sebuah terobosan yang luar biasa pada konsep layering untuk komunikasi data. Arsitektur horizontal dalam IMS juga menspesifikasikan interoperability dan kemampuan roaming, selain itu juga menyediakan bearer control, pentarifan (charging) dan keamanan (security). Dan yang paling utama, ia dapat diintegrasikan dengan jaringan suara dan data eksisting dengan mengadopsi berbagai keuntungan dari domain Iinformation Teknology.
Dengan kemampuan yang ditawarkannya, IMS menjadi jembatan untuk konvergensi jaringan bergerak dan jaringan tak bergerak (fixed-mobile convergence – FMC). Dengan alasan inilah IMS dapat menjadi solusi bagi operator jaringan bergerak maupun tak bergerak untuk mengembangkan bisnis multimedianya dan menyajikan layanan bernilai tambah (value added services – VAS). Integrasi dari berbagai media yang berbeda membuka peluang untuk menyediakan layanan komunikasi yang lebih kaya dari pada layanan yang telah tersedia saat ini.
2.1  Karateristik Jaringan 4G / WiMAX
Teknologi jaringan wireless 4G dapat terwujud dengan menggunakan jaringan inti berbasis IP dengan global routing dan dapat disesuaikan dengan kondisi jaringan akses radio lokal yang mendukung fitur-fitur seperti dynamic handoff, adhoc routing, QoS, multicasting, content caching, dan sebagainya. Agar pembangunan jaringan dengan teknologi 4G berlangsung dengan sukses, sangat penting bagi kita untuk mendefinisikan visi untuk layanan dan aplikasi 4G yang secara efektif dapat memenuhi keinginan pengguna. Visi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sepertintercantum dibawah ini :
a.      Broadband: Pengguna menginginkan dapat mengirim dan menerima segala jenis informasi seperti gambar, suara, video, dan data dalam bentuk file besar dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu dibutuhkan 100 MHz bagi setiap operator untuk layanan data, suara, video pada teknologi 4G. Teknologi seperti mobile WiMAX sangat sesuai untuk itu dan bertujuan untuk menjembatani antara standar 3GPP dan 3GPP2.
b.      Mobilitas: Dengan teknologi 4G, pengguna menginginkan mobilitas, misalnya didalam mobil, kereta api, bus dan kendaraan lainnya dapat sambil menggunakan internet tanpa terputus dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan layanan jaringan WiMAX, service provider dapat menikmati fleksibilitas pasar baik layanan mobile, nomadic dan fixed dengan memberikan kecepatan broadband yang sesungguhnya dan mampu memberikan efisiensi dalam mengatur akses, spektrum radio dan resource jaringan.
c.       Roaming antar berbagi jenis jaringan: Jika kita bergerak dari suatu tempat ketempat lain sambil menikmati layanan jaringan wireless, kita menginginkan dapat melakukan handoff secara otomatis dan cepat tanpa terputus antar berbagi jenis jaringan. Misalnya jika kita bergerak ditempat yang menyediakan layanan wireless LAN, device kita akan menyesuaikan dengan layanan wireless LAN, kemudian jika kita berpindah tempat keluar dari jangkauan wireless LAN, dan terdapat layanan WiMAX, maka device kita akan secara otomatis merubah koneksi dari wireless LAN berubah ke WiMAX, demikian juga sebaliknya. Tujuan dari 4G adalah standarisasi hand-off, sehingga device dapat berinteroperability ketika berpindah dari satu jenis jaringan ke jenis jaringan lainnya. Teknologi WiMAX akan berusaha kearah tersebut dan akan diadaptasi pada operator mobile dan fixed.
d.      Konvergensi: Pengguna menginginkan dapat mengakses jaringan dari berbagai jenis platform: telepon seluler, notebook, dan PDA. WiMAX adalah sistem yang powerful yang mampu mendeliver konektivitas yang cerdas dan fleksibel untuk mendukung layanan video streaming, VoIP, email, Web browsing, e-commerce dan locationbased melalui berbagi jenis device.
e.       Efisien: Agar lebih efisien, teknologi 4G menggunakan spektrum secara efisien, sehingga dapat membawa lebih banyak data dengan biaya lebih efisien. WiMAX yang berbasis OFDM juga menggunakan spektrum secara efisien. Oleh karena itu teknologi berbasis IP diyakini akan menyediakan solusi layanan murah dan lebih cepat diserap pasar.
f.        Akses jaringan pada area yang susah dijangkau: Dengan sistem wireless, pengguna mobile dapat menikmati layanan jaringan dimanapun dan kapanpun. Service provider dapat dengan cepat meluaskan wilayah layanannya meskipun kedaerah-daerah yang susah dijangkau menggunakan kabel, misalnya melewati sungai, melewati jalan tol, melewati bangunan bertingkat, dengan menggunakan solusi wireless MAN akan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan menggunakan kabel.
g.      Harmonisasi: Didunia ini terdapat berbagai macam jenis jaringan yang melayani pengguna yang mungkin menggunakan berbagai macam jenis teknologi. Tujuan teknologi 4G adalah membangun teknologi jaringan dengan kapasitas tinggi, kualitas tinggi, dan dapat berinteroperability antar jaringan broadband sehingga dapat membawa berbagai jenis konten yang diinginkan pengguna. WiMAX menjawab tantangan itu.
2.2  Teknologi 4G di Indonesia
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.
2.3  WiMAX, Teknologi 4G Pertama
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi 4G Pertama yang diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh operator Firstmedia dengan merek dagang Sitra WiMAX. Teknologi 4G WiMAX terdiri atas tiga bagian generasi,

   - WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps.
   - WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
   - WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps.
2.4  Penemu Teknologi 4G Ternyata Orang Indonesia
Adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar, yang menemukan dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Kalau yang pernah nonton Acara Kick Andy minggu lalu, pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok Khoirul Anwar tersebut.
Khoirul Anwar adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di tahun 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor di tahun 2008. Beliau juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California.
Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM diawalinya dengan “ide nyeleneh” mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data. Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja (100.000 = 10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan hasilnya kecepatan transmisi meningkat.
Pada paten keduanya, Khorul Anwar kembali membuat dunia kagum, kali ini adalah menghapus sama sekali guard interval/GI, tentu saja ini malah membuat frekuensi yang berbeda akan bertabrakan, alih-alih menambah kecepatan. Namun, anak Indonesia asli asal Kediri ini mengkompensasi resiko tersebut dengan mengembangkan algoritma khusus di laboratorium, hasilnya interferensi tersebut dapat diatasi dengan unjuk kerja yang sama seperti sistem biasa dengan adanya GI.
Asisten Professor di JAIST ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, Khorul Anwar menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia jika telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.

3        WiMAX
WiMAX adalah singkatan dari World Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’ ataupun backhaul.

3.1  Elemen Perangkat WiMAX

Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.

Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
·         NPU (networking processing unit card)
·         AU (access unit card)up to 6 +1
·         PIU (power interface unit) 1+1
·         AVU (air ventilation unit)
·         PSU (power supply unit) 3+1

Antena

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.

Subscriber Station (SS)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.


3.2  Teknologi WiMAX dan Layanannya
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil.

3.3  Operator 4G WiMAX Pertama di Indonesia

Sitra WiMAX adalah operator 4G WiMAX pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di bulan Juni 2010. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD. Sebelum hadir secara komersial untuk publik, Sitra telah melayani sedikitnya 2000 pelanggan di kawasan Jakarta Barat dan Karawaci yang mendapatkan layanan ujicoba gratis sejak September 2010.
3.4  Kelebihan dan Kekurangan WiMAX
Kelebihan
§  WiMAX merupakan teknologi broadband wireless acess yang menawarkan standar open, dengan aplikasi fixed dan mobile (portable).
§  Lisensi WiMAX berbasis regional, bukan nasional seperti 3G sehingga biaya lisensi lebih murah dan akhirnya mudah diterima pasar.
§  Terminal WiMAX akan embedded di consumer goods, seperti computer notebook, smart phone dan PDA. Karena didukung oleh banyak pihak yang setingkat otorisasinya kemungkinan WiMAX lebih cepat diterima pasar.
Kekurangan
§  Karena menggunakan pita spektrum frekuensi tinggi, maka cakupan layanan WiMAX lebih kecil dibanding 3G sehingga jumlah base station yang dibutuhkan untuk mencakup luas yang sama dibutuhkan lebih banyak jumlah base station.
§  Alokasi spektrum frekuensi WiMAX memerlukan penyesuaian terhadap alokasi frekuensi eksisting di tiap negara. Ketidakseragaman alokasi frekuensi menyebabkan harga perangkat menjadi mahal.
§  Kemampuan : WiMAX untuk mobilitas akan tidak sebagus sistem seluler dan konsumsi battery akan lebih boros.

Senin, 16 Januari 2012

BAGAIMANA DATA DISIMPAN DALAM KOMPUTER?


Gimana sih data – data di komputer / PC disimpan???nah topik pembahasan kali ini akan membahas masalah media penyimpanan data, gimana sih data – data tersebut disimpan didalam komputer / PC???cekidoott….

Pada saat pemrosesan data didalam komputer, biasanya data yang sudah diproses dalam komputer disimpan untuk kepentingan selanjutnya. Jika setiap data yang diproses selalu disimpan, bisa dibayangkan berapa puluh ribu data yang ada disetiap komputer. Dari seluruh data yang tersimpan didalam komputer, sebenarnya data – data tersebut tersimpan didalam satu tempat yang memang berfungsi untuk menyimpan data – data dalam komputer. Media penyimpanan data dalam computer disebut sebagai memory atau storage. Dalam hal ini pengertian memory terbagi menjadi 2, yaitu internal memory dan external memory. Internal memory merupakan suatu memory yang terletak di dalam CPU, sedangkan memory yang terletak di luar CPU dikatakan sebagai external memory. Memori dari CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu.  Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan.  Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan.  Alat tersebut dinamakan secondary memory / auxiliary memory atau backing storage. Pada dasarnya media penyimpanan didalam komputer dibedakan menjadi dua macam yaitu primary memory dan secondary memory, primary storage atau juga dikenal sebagai internal memory terdiri dari dua bagian yaitu RAM dan ROM. RAM merupakan Bagian dari main memory, yang dapat kita isi dengan data atau program dari diskette atau sumber lain. Data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja didalam memori.  RAM bersifat VOLATILE, sedangkan ROM merupakan Memori yang hanya dapat dibaca.  Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik.  ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus.  Misal : Diisi penterjemah (interpreter) dalam bahasa basic. Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk program-program yang kita buat.  ROM bersifat NON VOLATILE. Namun dalam hal ini akan banyak dibahas mengenai secondary memory, karena Primary memory sudah banyak dibahas.

Secondary memory atau juga dikenal sebagai eksternal memory merupakan suatu tempat atau sarana yang bisa dipakai computer untuk menyimpan data atau program, dan mempunyai fungsi hampir sama dengan internal memory. Pada memori jenis ini tidak wajib ada system computer, tidak seperti pada internal memori yang keberadaannya wajib dan harus ada. Memori eksternal dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam memori primer, yaitu dapat mengatasi masalah keterbatasan area pada memori primer. Sifat dari memori eksternal ini adalah non-voletile.
Ada dua jenis dari secondary storage yaitu : Serial / Sequential Access Storage Device (SASD) contoh dari storage ini adalah magnetic tape. Jenis yang kedua adalah Direct Access Storage Device (DASD) sebagai contoh adalah magnetic disk. Masing – masing dari tipe storage diatas memiliki kelebihan dan kekurangan. Magnetic tape adalah model pertama dari pada secondary memory.  Tape ini juga dipakai untuk alat input/output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya. Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm.  Data disimpan dalam bintik kecil  yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi ferroksida.  Flexible plastiknya disebut mylar.  Mekanisme aksesnya adalah tape drive.
Jumlah data yang ditampung tergantung pada model tape yang digunakan.  Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000 karakter. Penyimpanan data pada tape adalah dengan cara sequential. Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida.  Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya. Tape terdiri atas 9 track, 8 track dipakai untuk merekam data dan track yang ke 9 untuk koreksi kesalahan. Salah satu karakteristik yang penting dari tape adalah density (kepadatan) dimana data disimpan.  Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan untuk merekam data ke media tadi.  Satuan yang digunakan density adalah bytes per inch (bpi).  Umumnya density dari tape adalah 1600 bpi dan 6250 bpi.   (bpi ekivalen dengan charakter per inch). Data yang dibaca dari atau ditulis ke tape dalam suatu grup karakter disebut block.  Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer antara secondary memory dan primary memory pada saat akses.  Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record.  Sebuah block dapat merupakan physical record.

Keuntungan Penggunaan Magnetic Tape adalah : Panjang record tidak terbatas, Density data tinggi, Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah, Kecepatan transfer data tinggi . Kekurangan dari penggunaan Magnetic Tape : Akses langsung terhadap record lambat, Masalah lingkungan, Memerlukan penafsiran terhadap mesin, dan Proses harus sequential.

Magnetic disk adalah DASD pertama yang dibuat oleh industri komputer.  Pada magnetic disk kecapatan rata-rata rotasi piringgannya sangat tinggi. Access arm dengan read/write head yang posisinya diantara piringan-piringan, dimana pengambilan dan penyimpanan representasi datanya pada permukaan piringan.  Data disimpan dalam track, salah satu contoh dari magnetic disk ini adalah hardisk, Secara umum hard disk biasanya terpasang dan menyatu didalam CPU (fixed disk). Mekanisme yang menyebabkan data yang tersimpan bisa dibaca ataupun ditulis didalam hard disk, disebut sebagai disk drive. Didalam hard disk terdapat lempengan-lempengan logam bundar yang disusun berlapis-lapis serta terdapat motor penggerak lempengan logam dan read/write head-nya. Keunggulan dari hard disk adalah mampu menampung data dalam jumlah yang sangat besar serta memiliki kecepatan pada saat memanggil kembali data yang tersimpan.
¨
¨       Dalam sebuah pack/tumpukan umumnya terdiri dari 11 piringan, setiap piringan diameternya 14 inch (8 inch pada minidisk) dan menyerupai piringan hitam. Permukaannya dilapisi dengan metal oxide film yang mengandung magnetisasi seperti pada magnetic tape.  Banyaknya track pada piringan menunjukkan karakteristik penyimpanan pada lapisan permukaan, kapasitas disk drive dan mekanisme akses. Disk mempunyai 200-800 track per permukaan (banyaknya track pada piringan adalah tetap).  Pada disk pack yang terdiri dari 11 piringan mempunyai 20 permukaan untuk menyimpan data. Kedua sisi dari setiap piringan digunakan untuk menyimpan data, kecuali pada permukaan yang paling atas dan paling bawah tidak digunakan untuk menyimpan data, karena pada bagian tersebut lebih mudah terkena kotoran/debu daripada permukaan yang didalam juga arm pada permukaan luar hanya dapat mengakses separuh data. Untuk mengakses, disk pack disusun pada disk drive yang didalamnya mempunyai sebuah controller, access arm, read/write head dan mekanisme untuk rotasi pack. Mode pengalamatan dalam magnetic disk ( hardisk ) ada 2 yaitu : metode silinder dan metode sektor.
Metode silinder merupakan Pengalamatan berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record.  Semua track dari disk pack membentuk suatu silinder.  Jadi bila suatu disk pack dengan 200 track per permukaan, maka mempunyai 200 silinder.  Bagian nomor permukaan dari pengalamatan record menunjukkan permukaan silinder record yang disimpan.  Jika ada 11 piringan maka nomor permukaannya dari 0 – 19 atau dari 1 – 20.  Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang ditunjukkan dengan nomor silinder dan nomor permukaan.
¨               Pada metode sektor, Setiap track dari pack dibagi kedalam sektor-sektor.  Setiap sektor adalah storage area untuk banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor sektor, nomor track, nomor permukaan.  Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller menunjukkan track mana yang akan diakses dan pengalamatan record terletak pada track yang mana. Setiap track pada setiap piringan mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama meskipun diameter tracknya berlainan.  Keseragaman kapasitas dicapai dengan penyesuaian density yang tepat dari representasi data untuk setiap ukuran track. Keuntungan lain dari pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada disk tanpa merubah lokasi nomor sector (track atau cylinder) pada file.
¨       Keunggulan dari hard disk adalah mampu menampung data dalam jumlah yang sangat besar serta memiliki kecepatan pada saat memanggil kembali data yang tersimpan.