Pengertian
Cloud computing
adalah teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang jauh untuk
menjaga atau mengelola data dan aplikasi. Cloud computing juga membantu
konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi,
mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet.
Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan,
memory, pemrosesan, dan bandwich.
Tingkatan Layanan
Cloud
computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
1. Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized Server Paling Top [Part 2]”
href=”http://ilhamsk.com/26-software-web-server-paling-top-part-2/”>server, storage & network. Contohnya seperti Amazon
Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
2. Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal
ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada
pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure
scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan
ini adalah Force.com
dan Microsoft Azure investment.
3. Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based
interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google
Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
Tipe Tipe Penerapan
Tipe-tipe penerapan (deployment) dari layanan Cloud Computing,
yang terbagi menjadi empat jenis penerapan, yaitu:
1.
Private cloud
Di mana
sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu.
Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh si organisasi itu atau oleh
pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi
dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
2.
Community cloud
Dalam
model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi
yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan
yang dibutuhkan, dan lainnya. Jadi, community cloud ini merupakan “pengembangan
terbatas” dari private cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur
cloud yang ada bisa di-manage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga
oleh pihak ketiga.
3.
Public cloud
Sesederhana
namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.
Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapat dijadikan contoh dari
public cloud ini.
4.
Hybrid cloud
Untuk
jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau
lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun
secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh
suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi
antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga
alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Cloud Computing
1.
Menghemat biaya
investasi awal untuk pembelian sumber daya.
2.
Bisa menghemat waktu
sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
3.
Membuat operasional
dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung
dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4.
Menjadikan kolaborasi
yang terpercaya dan lebih ramping.
5.
Mengehemat biaya
operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem
informasi yang dibangun.
Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai
sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan
yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber
daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud
computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan
akan mengalami kerugian besar.
Manfaat Cloud
1. Efisiensi Biaya
Salah satu ide
di belakang teknologi cloud computing adalah memaksimalkan utilisasi
komputer yang rata-rata umumnya di bawah 50%. Dengan menggunakan
utilisasi sisa yang tidak terpakai ini maka dapat diciptakan beberapa
virtual server lain. Bayangkan jika proses seperti ini terjadi pada banyak
komputer dan digabungkan menjadi satu! Maka akan tercipta kapasitas baru yang
jauh lebih besar dibandingkan penjumlahan kapasitas physical computer.
Artinya dengan investasi komputer yang sama tercipta kapasitas yang
berlipat, sehingga menyebabkan biaya sewa pelanggan menjadi lebih
rendah. Selain dari sisi hardware, efisiensi biaya juga timbul
dari biaya operasional, seperti SDM maintenance, biaya
listrik, biaya overhead, dan lain-lain.
Sisi lain dari efisiensi
biaya adalah pay as you go. Artinya pelanggan hanya membayar sesuai
pemakaian (on demand). Hal seperti ini tidak bisa Anda dapatkan jika
Anda membangun sendiri sistem komputer Anda atau membeli server
dan menyewa space di data center (dedicated server).
Misal, Anda membeli computer server dengan kapasitas RAM 16 GB.
Biaya yang Anda keluarkan tentunya adalah biaya untuk kapasitas 16 GB. Padahal
dalam kenyataannya yang Anda gunakan hanya 8 GB. Berarti Anda sudah membayar
untuk kapasitas 16 GB untuk pemakaian yang hanya 8 GB! Hal ini tidak
terjadi pada cloud, karena dengan cloud Anda hanya membayar 8
GB.
2. Meningkatkan ROI dan
Cash Flow
Hal lain yang dapat dipertimbangkan
oleh perusahaan Anda, bahwa dengan cloud Anda tidak perlu
melakukan investasi atau mengeluarkan capital expenditure (capex).
Anda hanya perlu membayar sewa sesuai pemakaian. Hal ini berarti mengkonversi capex
menjadi opex (operating expenditure). Bagi perusahaan,
model seperti ini cukup menguntungkan karena akan memperbesar ROI (return
on Investment) dan melancarkan cash-flow.
3. Fleksibilitas dalam Menambah Kapasitas
Dengan cloud
Anda tidak perlu melakukan proses pengadaan komputer yang memakan
banyak waktu. Cukup dengan melakukan self-provisioning dalam
hitungan menit, kapasitas yang Anda butuhkan telah siap digunakan.
4. Kemudahan untuk Monitoring &
Server Management
Proses monitoring dan manajemen server
akan jauh lebih mudah karena semua terkoneksi dengan web portal
pelanggan. Anda hanya tinggal melihat dashboard saja untuk
mengetahui status global server-server Anda. Untuk membuat, meng-upgrade
dan me-manage server serta menginstalasi software
sangat mudah, karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan
hal tersebut.
5. Meningkatkan availability dan
ketersediaan data
Sistem cloud pada
cloud provider biasanya dibuat dengan disain high availability. Artinya, sistem
tersebut berada pada suatu data center yang menjamin ketersediaan listriknya,
pendingin ruangan, dan lain-lain yang menjamin fasilitas pendukung bekerja
maksimal selama 24 jam sehari. Selain itu dari sisi perangkat, wajib
hukumnya fully redundancy, karena fitur ini adalah basic-features
dari teknologi cloud. Hal ini membuat server Anda menjadi lebih
besar availability-nya dibanding jika diletakkan di lokasi Anda
sendiri. Selain itu storage system dari cloud umumnya
juga di-backup, sehingga memperbesar peluang data Anda tidak hilang
jika terjadi crash pada sistem storage.
6. Orang IT akan lebih banyak memikirkan
pengembangan
Survey mengatakan sekitar
80% waktu pekerjaan departemen TI (Teknologi Informasi) suatu perusahaan
dihabiskan untuk kegiatanan operasi dan maintenance. Hanya 20% dari
total waktu yang ada digunakan untuk kegiatan pengembangan TI perusahaan.
Padahal idealnya adalah kebalikannya, karena fungsi TI bagi perusahaan adalah
mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Banyak contoh perusahaan sukses
akibat penerapan TI yang tepat dan memberikan keunggulan kompetitif.
Dengan adanya cloud service ini, maka sebagian kegiatan operasi dan server
maintenance sudah dialihkan, sehingga terdapat waktu lebih bagi
departemen TI untuk melakukan kegiatan lain. Ini adalah benefit lain yang
didapatkan yang sulit untuk diukur dalam bentuk finansial.
7. Akses secara remote
Cloud computing membuat bisnis Anda tidak terbatas
pada satu lokasi saja. Anda dapat mengakses dari mana saja di seluruh dunia dan
kapan saja. Yang Anda perlukan hanya koneksi Internet, user ID dan password.
Hal yang
Harus Diperhatikan
1. Service
Level
Harus cermat terhadap pilihan
service provider cloud computing yang akan digunakan, kita harus tanyakan
berapa jaminan ON mereka karena dengan menyewa cloud computing artinya kita
menyerahkan kerja kita ke dunia internet yang disediakan oleh provider. Tanpa
internet kita engga bisa kerja. Jika banyak matinya artinya kita tidak tepat
memilih service provider.
2.
Privacy
Anda akan meletakkan data anda ke
cloud . demikian juga dengan customer lain.. tanyakan bagaimana provider mengelola
nya dan apa jaminan nya.
3. Data Ownership
Jika anda sudah menyimpan data ke cloud.. tanyakan
kepemilikan nya. Berkaca dari kasus facebook dimana semua image yang sudah
dikirim ke facebook adalah menjadi hak milik facebook sehingga facebook bisa
mempergunakan image tersebut. Namun apakah semua orang sudah paham mengenai
aturan ini ? ada baiknya anda tanyakan .
4. Data Mobility
Jika kemudian anda memutuskan untuk putus dari
langganan cloud computing apakah anda yakin data anda tidak akan jadi masalah.
Apakah anda yakin bahwa ketika terminate data anda ikut hilang dan tidak
tertinggal di provider..
Jika organisasi anda baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur anda menjadi model cloud akan lebih baik. Dengan begini role IT kini ikut berperan dalam hal business model yang dibutuhkan untuk perekonomian saat ini. Bagaimana anda meningkatkan kecepatan dan uptime ? dan bagaimana anda dapat men support business operation dengan sedikit dan pengeluaran yang fix?
Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis anda.
Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan cloud service.
Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa element seperti halnya kontrak IT tradisional.
Kekhawatiran Penerapan Cloud Computing
Walaupun demikian masih ada kekhawatiran bagi
administrator IT dan perusahaan/organisasi untuk menerapkan Cloud Computing
pada perusahaan mereka, hal ini dikarenakan karena takutnya akan kehilangan
kontrol atas data perusahaan mereka. Ini terjadi karena jika telah menerapkan
Cloud Computing maka hardisk komputer/server lokal yang bisaanya digunakan
untuk penyimpanan data perusahaan akan beralih ke penyimpanan hardisk penyedia
layanan Cloud Computing. Selain itu untuk menggunkan Cloud Computing dibutuhkan
bandwith internet yang cepat dan stabil, hal ini masih sulit ditemukan di
Indoensia.
Masalah interoperabilitas (kemampuan
komunikasi antar sistem) perlu diperhatikan juga dalam penerapan Cloud
Computing seperti jika misalnya menggunakan Microsoft Azure (Cloud Computing
milik Miscrosoft), bagaimana format penyimpanan data yang digunakan dan apakah
format data ini bisa dibuka jika menggunakan Cloud Computing lainnya (misal
Chromium OS) dan apakah semua aplikasi yang ada sudah mewakili penggunaan komputer
user?
Masalah lain adalah dalam hal penanganan
kegagalan dalam segi jaringan internet, misalnya internet yang kita gunakan
sedang down atau internet server Cloud Computing yang down maka kita tidak bisa
menggunakan komputer sama sekali karena Cloud Computing ini berbasis internet,
mungkin bagi perusahaan besar hal ini bisa ditangani dengan menggunakan
internet service provider lain sehingga jika terjadi error pada internet
service provider yang digunakan dapat dialihkan ke internet service provider lain
tapi bagaimana dengan masyarakat personal yang hanya menggunakan satu internet
service provider??
Pada dunia maya kerap kali terjadi tindak
kejahatan (cyber crime) seperti misalnya pencurian data. Pada saat menggunakan
Cloud Computing maka data pengguna akan tersimpan di “hardisk” Cloud Computing
secara online, ini memungkinkan terjadinya pencurian data sehingga perlu
dipertanyakan bagaimana tingkat kemanan dari sistem jaringan Cloud Computing?? Bagi
perusahaan besar mungkin saja penerapan Cloud Computing cocok diterapkan karena
dapat menghemat dana perusahaan di bidang IT untuk penggadaan komputer, server,
OS, software, staff IT, dan lainnya karena dengan Cloud Computing kita hanya membayar
apa yang telah kita gunakan (software dan penyimpanan yang digunakan) dan hal
ini sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut jadi dimungkinkan perusahan
untuk membayar lebih murah jika menggunakan Cloud Computing. Hal ini berbeda
jika Cloud Computing digunakan secara personal pada masyarakat kebanyakan
karena penerapan Cloud Computing bisa saja menjadi lebih mahal dibandingkan
dengan membeli dan menggunakan OS, software, dan membeli hardware komputer,
selain itu saat ini sudah mulai banyak OS dan software yang bersifat opensource
yang dapat menjadi alternative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar