Senin, 16 Januari 2012

CLOUD COMPUTING


Pengertian
Cloud computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang jauh untuk menjaga atau mengelola data dan aplikasi. Cloud computing juga membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwich.

 Tingkatan Layanan
Cloud computing mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
1.      Infrastructure as service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized Server Paling Top [Part 2]” href=”http://ilhamsk.com/26-software-web-server-paling-top-part-2/”>server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
2.      Platform as a service, hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.
3.      Software as a service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.

Tipe Tipe Penerapan
Tipe-tipe penerapan (deployment) dari layanan Cloud Computing, yang terbagi menjadi empat jenis penerapan, yaitu:
1. Private cloud
Di mana sebuah infrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh si organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
2. Community cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya. Jadi, community cloud ini merupakan “pengembangan terbatas” dari private cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di-manage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
3. Public cloud
Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya. Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapat dijadikan contoh dari public cloud ini.

4. Hybrid cloud
Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal.

 Kelebihan dan Kekurangan
                Kelebihan Cloud Computing
1.              Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
2.             Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
3.             Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4.              Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
5.             Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
         Kekurangan Cloud Computing

Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.


Manfaat Cloud

1. Efisiensi Biaya
Salah satu ide di belakang teknologi cloud computing adalah memaksimalkan utilisasi komputer yang rata-rata umumnya di bawah 50%.  Dengan menggunakan utilisasi  sisa yang tidak terpakai ini maka dapat diciptakan beberapa virtual server lain. Bayangkan jika proses seperti ini terjadi pada banyak komputer dan digabungkan menjadi satu! Maka akan tercipta kapasitas baru yang jauh lebih besar dibandingkan penjumlahan kapasitas physical computer.  Artinya dengan investasi komputer  yang sama tercipta kapasitas yang berlipat, sehingga menyebabkan  biaya sewa pelanggan menjadi lebih rendah.  Selain dari sisi hardware, efisiensi biaya juga timbul  dari biaya operasional, seperti SDM maintenance,  biaya listrik, biaya overhead, dan lain-lain.
Sisi lain dari efisiensi biaya adalah pay as you go. Artinya pelanggan hanya membayar sesuai pemakaian (on demand). Hal seperti ini tidak bisa Anda dapatkan jika Anda membangun sendiri sistem komputer Anda  atau membeli server dan menyewa space di data center (dedicated server).  Misal, Anda membeli  computer server dengan kapasitas RAM 16 GB. Biaya yang Anda keluarkan tentunya adalah biaya untuk kapasitas 16 GB. Padahal dalam kenyataannya yang Anda gunakan hanya 8 GB. Berarti Anda sudah membayar untuk kapasitas 16 GB untuk pemakaian yang hanya 8 GB!  Hal ini tidak terjadi pada cloud, karena dengan cloud Anda hanya membayar 8 GB.

2. Meningkatkan ROI dan Cash Flow
 Hal lain yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan Anda, bahwa dengan cloud   Anda tidak perlu melakukan investasi atau mengeluarkan capital expenditure (capex). Anda hanya perlu membayar sewa sesuai pemakaian. Hal ini berarti mengkonversi capex menjadi opex (operating expenditure). Bagi perusahaan,  model seperti ini cukup menguntungkan karena akan memperbesar ROI (return on Investment) dan melancarkan cash-flow.

3.      Fleksibilitas dalam Menambah Kapasitas
Dengan cloud  Anda tidak perlu melakukan proses pengadaan komputer yang memakan banyak waktu.  Cukup dengan melakukan self-provisioning dalam hitungan menit, kapasitas yang Anda butuhkan telah siap digunakan.

4.      Kemudahan untuk Monitoring & Server Management
                                    Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah karena semua terkoneksi dengan web portal pelanggan.  Anda hanya tinggal melihat dashboard saja untuk mengetahui status global server-server Anda. Untuk membuat, meng-upgrade dan me-manage server serta  menginstalasi software sangat mudah, karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan hal tersebut.

5.      Meningkatkan availability dan ketersediaan data
Sistem cloud pada cloud provider biasanya dibuat dengan disain high availability. Artinya, sistem tersebut berada pada suatu data center yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, dan lain-lain yang menjamin fasilitas pendukung bekerja maksimal selama 24 jam sehari. Selain itu dari sisi perangkat,  wajib hukumnya fully redundancy, karena fitur ini adalah basic-features dari teknologi cloud.  Hal ini membuat server Anda menjadi lebih besar availability-nya dibanding jika diletakkan di lokasi Anda sendiri.  Selain itu storage system dari cloud umumnya juga di-backup, sehingga memperbesar peluang data Anda tidak hilang jika terjadi crash pada sistem storage

6.      Orang IT akan lebih banyak memikirkan pengembangan
Survey mengatakan sekitar 80% waktu pekerjaan departemen TI (Teknologi Informasi) suatu perusahaan dihabiskan untuk kegiatanan operasi dan maintenance. Hanya 20% dari total waktu yang ada digunakan untuk kegiatan pengembangan TI perusahaan.  Padahal idealnya adalah kebalikannya, karena fungsi TI bagi perusahaan adalah mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Banyak contoh perusahaan sukses akibat penerapan TI yang tepat dan memberikan keunggulan kompetitif.  Dengan adanya cloud service ini, maka sebagian kegiatan operasi dan server maintenance  sudah dialihkan, sehingga terdapat waktu lebih bagi departemen TI untuk melakukan kegiatan lain. Ini adalah benefit lain yang didapatkan yang sulit untuk diukur dalam bentuk finansial.

7.      Akses secara remote
Cloud computing membuat bisnis Anda tidak terbatas pada satu lokasi saja. Anda dapat mengakses dari mana saja di seluruh dunia dan kapan saja. Yang Anda perlukan hanya koneksi Internet, user ID dan password.

Hal yang Harus Diperhatikan
1. Service Level
Harus cermat terhadap pilihan service provider cloud computing yang akan digunakan, kita harus tanyakan berapa jaminan ON mereka karena dengan menyewa cloud computing artinya kita menyerahkan kerja kita ke dunia internet yang disediakan oleh provider. Tanpa internet kita engga bisa kerja. Jika banyak matinya artinya kita tidak tepat memilih service provider.
2. Privacy
Anda akan meletakkan data anda ke cloud . demikian juga dengan customer lain.. tanyakan bagaimana provider mengelola nya dan apa jaminan nya.
3.  Data Ownership
Jika anda sudah menyimpan data ke cloud.. tanyakan kepemilikan nya. Berkaca dari kasus facebook dimana semua image yang sudah dikirim ke facebook adalah menjadi hak milik facebook sehingga facebook bisa mempergunakan image tersebut. Namun apakah semua orang sudah paham mengenai aturan ini ? ada baiknya anda tanyakan .
4.  Data Mobility
Jika kemudian anda memutuskan untuk putus dari langganan cloud computing apakah anda yakin data anda tidak akan jadi masalah. Apakah anda yakin bahwa ketika terminate data anda ikut hilang dan tidak tertinggal di provider..

Jika organisasi anda baru saja mengeksplorasi teknologi cloud ada beberapa cloud service yang sudah cukup mapan dan dapat di pertimbangkan misalnya sebagai e-mail service. Namun untuk masalah sekuriti, dengan mengembangkan internal infrastruktur anda menjadi model cloud akan lebih baik. Dengan begini role IT kini ikut berperan dalam hal business model yang dibutuhkan untuk perekonomian saat ini. Bagaimana anda meningkatkan kecepatan dan uptime ? dan bagaimana anda dapat men support business operation dengan sedikit dan pengeluaran yang fix?

Langkah awal yang harus anda lakukan adalah mempelajari sistem kontrak dari cloud service. pastikan setiap process menjadi simple, dapat berulang ulang dan menjadi nilai tambah untuk bisnis anda.

Kedua, anda harus mengidentifikasi service apa yang dapat anda manfaatkan di dalam cloud dan mana yang seharusnya bersifat internal. Hal ini sangat penting untuk anda ketahui mengenai system dan service core yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis anda. dan sebaiknya anda mengkategorikan beberapa elemen bisnis anda berdasarkan resiko dari penggunaan cloud service.

Langkah terakhir, anda harus melakukan strategi sourcing untuk mendapatkan biaya yang sangat murah, namun memiliki scalability dan flexibility untuk kebutuhan bisnis anda. Hal ini termasuk pertimbangan akan proteksi data ownership dan mobility, compliance dan beberapa element seperti halnya kontrak IT tradisional.



Kekhawatiran Penerapan Cloud Computing
Walaupun demikian masih ada kekhawatiran bagi administrator IT dan perusahaan/organisasi untuk menerapkan Cloud Computing pada perusahaan mereka, hal ini dikarenakan karena takutnya akan kehilangan kontrol atas data perusahaan mereka. Ini terjadi karena jika telah menerapkan Cloud Computing maka hardisk komputer/server lokal yang bisaanya digunakan untuk penyimpanan data perusahaan akan beralih ke penyimpanan hardisk penyedia layanan Cloud Computing. Selain itu untuk menggunkan Cloud Computing dibutuhkan bandwith internet yang cepat dan stabil, hal ini masih sulit ditemukan di Indoensia.
Masalah interoperabilitas (kemampuan komunikasi antar sistem) perlu diperhatikan juga dalam penerapan Cloud Computing seperti jika misalnya menggunakan Microsoft Azure (Cloud Computing milik Miscrosoft), bagaimana format penyimpanan data yang digunakan dan apakah format data ini bisa dibuka jika menggunakan Cloud Computing lainnya (misal Chromium OS) dan apakah semua aplikasi yang ada sudah mewakili penggunaan komputer user?
Masalah lain adalah dalam hal penanganan kegagalan dalam segi jaringan internet, misalnya internet yang kita gunakan sedang down atau internet server Cloud Computing yang down maka kita tidak bisa menggunakan komputer sama sekali karena Cloud Computing ini berbasis internet, mungkin bagi perusahaan besar hal ini bisa ditangani dengan menggunakan internet service provider lain sehingga jika terjadi error pada internet service provider yang digunakan dapat dialihkan ke internet service provider lain tapi bagaimana dengan masyarakat personal yang hanya menggunakan satu internet service provider??
Pada dunia maya kerap kali terjadi tindak kejahatan (cyber crime) seperti misalnya pencurian data. Pada saat menggunakan Cloud Computing maka data pengguna akan tersimpan di “hardisk” Cloud Computing secara online, ini memungkinkan terjadinya pencurian data sehingga perlu dipertanyakan bagaimana tingkat kemanan dari sistem jaringan Cloud Computing?? Bagi perusahaan besar mungkin saja penerapan Cloud Computing cocok diterapkan karena dapat menghemat dana perusahaan di bidang IT untuk penggadaan komputer, server, OS, software, staff IT, dan lainnya karena dengan Cloud Computing kita hanya membayar apa yang telah kita gunakan (software dan penyimpanan yang digunakan) dan hal ini sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut jadi dimungkinkan perusahan untuk membayar lebih murah jika menggunakan Cloud Computing. Hal ini berbeda jika Cloud Computing digunakan secara personal pada masyarakat kebanyakan karena penerapan Cloud Computing bisa saja menjadi lebih mahal dibandingkan dengan membeli dan menggunakan OS, software, dan membeli hardware komputer, selain itu saat ini sudah mulai banyak OS dan software yang bersifat opensource yang dapat menjadi alternative.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar